Bagaimana cara mendeteksi/mendiagnosis penyakit malaria?
Diagnosis malaria dapat dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium dengan mikroskop dan uji diagnostic cepat (Rapid Diagnostic Test/RDT)
Diagnosis malaria dapat dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium dengan mikroskop dan uji diagnostic cepat (Rapid Diagnostic Test/RDT)
Apabila merasakan Gejala Malaria seperti diatas, dapat mengunjungi Puskesmas terdekat untuk konfirmasi diagnosa. Jika benar terdiagnosa malaria, pasien akan mendapatkan obat di puskesmas tersebut. Selain Puskesmas tersedia juga di Rumah sakit Daerah terdekat secara Gratis
Obat Anti Malaria (OAM) kombinasi yaitu Artemisinin based Combination Therapy (ACT) dan Primaquine. ACT yang digunakan oleh program saat ini adalah DHP (kombinasi Dihidroartemisinin dan piperakuin dalam satu dosis) namun apabila sudah termasuk ke kategori malaria berat, digunakan Artesunat Injeksi
Sering disebut dengan trias malaria yaitu, Demam, menggigil, dan berkeringat.
Dan juga dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal–pegal (gejala lokal spesifik)
Malaria dapat mengakibatkan :